Disaat waktu berhenti kosong, dimensi membutakan mata memekakan telinga, lalu diri menjadi hampa saat paradigma dunia tak lg di gunakan untuk menerka sadarku akan hadirmu mematahkan sendi–sendi yang biasanya tegak berdiri
kawan-kawan yg msh bangga,arogan,bahkan sombong dgn Ke-Elite-an nya..(eksklusivisme adalah kasta!!sedangkan Komunitas adalah Pengangguran!!seberapa banyak sih harta kalian?gelar,titel akademis kalian juga hanya akan berakhir-terukir pada nisan kan ?)kawan-kawan yg msh menukil pemikiran-pemikiran rasionalSekuler-filsafat-pluralis..idealis 1/2kiri-1/2kanan?atau apalah..bla..bla..bla..Whatever!!(kebenaran bukanlah datang dari otak atau dari nurani..kebenaran mutlak hanya milik Dia!!kawan-kawan yg masih menjadikan Musik sebagai kiblat hidupnya..(Musik Adalah Penjajah!!)and for the people.. who's tryin' to make music as a new religion and being Godless because of that..(See ya in a burning hell!!)dan..bagi kawan-kawan yg mngkin pernah membagi sedikit banyak kisah pilunya,membuka sedikit aibnya dan meneteskan airmata karenanya,lalu mendirikan beberapa rakaat dan bersujud diatas lantai Al-Hallaj..(ingatlah selalu kenangan itu kawan..)kita bukanlah orang-orang suci dan tak sedang mensucikan diri..tetapi jalan hidup adalah nuansasungguh..mungkin hanya dalam pentas ini saja kami bisa punya nyali memberi koreksi pada diri kalian dan khususnya diri kami sendiri





Monday, November 3, 2008

"prosa tanpa makna"

Cinta menyuarakan gending-gending dan seruling
faqir merintih rindu sembari berkeliling
Cinta meniup lembut lembar-lembar mahkota bunga
faqir menjeritkan harapan ‘tuk bersua
Cinta menjanjikan kekasih yang dirindukan
faqir nanar menangis … menangis … dan menangis

Wahai Kekasih… Wahai Pupur dan Bedak Kesturi
Wahai Seribu Wajah Asmara!

Laksana semut, fawir merayapi gunung-gunung…
di kala angin musim dingin menerpa salju-salju

O…Jenny…kaki fawir membiru, kaku, tiada mampu bergerak
O…Jenny…di manakah dikau harus kucari
O…Jenny…telah kulewati Fuji nun jauh di timur dan ratusan selat-selat berakitkan bambu
O…Jenny…kau tiadalah ada di satu kota-kota cinta
O…Jenny…hanyalah aroma wewangian asli yang kudapat ataulah gambar-gambar berpigura di pasar-pasar burung

Labuan hatiku yang tersembunyi…Jenny Gozali
Harapan rasaku yang tiada terjangkau…’Jenny Gozali
Pujaan nurani yang maha agung…’Jenny Gozali
Piala-piala anggur cinta…Waduudah Jenny
Kecantikan tiada tara tiada terbayang…Jamiilah Jenny
Raup-raup kesempurnaan kasih mesra…Rahiimah Jenny
Rahmat tiada terbatas bagai samudra…Rahmaniyyah Jenny
Puja dan puji yang sempurna….



Tomorrow, I ‘ll love You twice more